Saturday, 12 August 2017

SECERCAH HARAPAN


Sumber : Google Image 




Terang mentari pagi hangatkan tubuh ini
Dahulu air sedingin es tak sampai menusuk ke dalam rusukku
Baju hangat, dan syal setia menyelimuti tubuh
Tangan yang kini selalu menopang pada sebatang kayu antik dari cucuku tersayang
Ingatanku telah pudar tergerus ombak Hingga aku tak lagi tau wajah anakku sendiri

Sejuta harapan dengan ambisi yang tinggi setinggi cakrawala
Menjadi sepatah doa-doa yang kupanjatkan
untuk anak dan cucuku
Apalah daya si tua renta
Jika dulu ku topang keluarga dan kubesarkan dengan jerih payah
Kini si tua renta ditopang anak serta cucu
Tiada rasa melihat tak jelas terlihat, mendengar tak jelas terdengar,
berjalan bahkan tulang ini terlalu rapuh untuk berjalan.

Kini sempurna sudah kehidupanku
Surga yang kuasa janjikan untukku mungkin telah siap untuk ditempati
Angin takan lagi berhembus menusuk tubuhku yang tak berdaging
Air sedingin es takanku rasa menusuk tulang rusukku lagi
Betapa sedih si tua renta meninggalkan anak dan cucu
Tapi mata ini sudah waktunya terpejam mengisi tempatku disamping-Nya.



Penulis : Dewi Shakila
Tema : Harapan

Artikel Terkait