|  | 
| Sumber : Google Image | 
Walau dinding kian merapuh 
Lihat bingkai pigura masih tergantung rapih
Pipi ini masih saja basah
Tertoreh dalam perjalanan tanpa jeda
Gesekan angin membuat celah rindu
Aroma hujan melekat lengkapi kisah yang belum jua usai
Suara tawa masih saja menggema
Memekakkan penjuru duniaku
Pertengkaran terakhir waktu itu
Mengantarkanmu pada Esa Yang Tunggal
Kau tak mampu lagi memarahi anakmu ini
Batu nisan tumbuhkan gersang lading impian
Bangunlah begitu banyak gulungan kapas putih di tubuhmu
Eratnya temali diantara sela jari
Jangan biarkan aku membawa buket bunga terakhir ibu
Seikat duri bunga mawar telah mencabik hati
Aku tidak setegar ayah
Lihat bingkai pigura masih tergantung rapih
Pipi ini masih saja basah
Tertoreh dalam perjalanan tanpa jeda
Gesekan angin membuat celah rindu
Aroma hujan melekat lengkapi kisah yang belum jua usai
Suara tawa masih saja menggema
Memekakkan penjuru duniaku
Pertengkaran terakhir waktu itu
Mengantarkanmu pada Esa Yang Tunggal
Kau tak mampu lagi memarahi anakmu ini
Batu nisan tumbuhkan gersang lading impian
Bangunlah begitu banyak gulungan kapas putih di tubuhmu
Eratnya temali diantara sela jari
Jangan biarkan aku membawa buket bunga terakhir ibu
Seikat duri bunga mawar telah mencabik hati
Aku tidak setegar ayah
Izinkan si mungil untuk mendekapmu lagi
Penulis : Dewi Shakila
Tema : Kehilangan